Pasti lo pernah denger kata prestasi kan? Bahkan mungkin salah satu diantara kalian itu termasuk murid yang berprestasi. Dan gue yakin sekolah lo pasti punya prestasi masing-masing baik dibidang akademis, maupun non akademis. Selain itu, nggak ada salahnya kan kalo prestasi lo itu dikembangkan secara serius dan mungkin bisa sampai ke tingkat internasional. Nah, sekarang kita mau kasih contoh putra-putri Indonesia yang prestasinya udah kedengeran sampai tingkat Internasional.. Check it !!
========================================================================
Prestasi pelajar Indonesia dalam ICYS yang melombakan penelitian siswa SMA bidang ilmu Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi cukup membanggakan.
Pada ICYS di Polandia tahun lalu, tim Indonesia berhasil meraih gelar juara umum. Presiden ICYS Zsuzsanna Rajkovits bahkan mengatakan, baru kali ini penyelenggaraan ICYS dilaksanakan di luar Eropa.
Indonesia terpilih sebagai negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan ICYS, yang awalnya digagas Eotvos Loran University Budapest, Hongaria dan Belarusia State University Minks, Belarus. Pada penyelenggaraan kali ini, pesertanya berasal dari 13 negara, yakni Belarus, Brasil, Kroasia, Jerman, Georgia, Hongaria, Indonesia, Belanda, Polandia, Romania, Rusia, Turki, dan Ukraina. Adapun enam negara lainnya mengikuti sebagai pengamat, yakni Iran, Inggris, Thailand, Nigeria, Laos, dan Kamboja.
Pelajar yang ikut dalam ICYS akan mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri dalam bahasa Inggris selama 15-30 menit. Peserta yang mewakili tiap negara itu terpilih melalui seleksi ketat di negaranya dalam lomba penelitian berskala nasional. Penelitian itu nanti disajikan dalam ajang ICYS.
Indonesia sendiri mengirimkan 12 pelajar SMA. Mereka dipilih dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), kompetisi penelitian remaja pengganti Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR).
Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Suyanto di Sanur, Bali, Selasa (13/4/2010), mengatakan, kesempatan ini dipakai untuk unjuk gigi kepada dunia internasional tentang kemampuan pelajar Indonesia bersaing dalam bidang penelitian.
Indonesia ikut ICYS sejak tahun 2005 dan prestasi pelajar Indonesia terus meningkat. Pelajar Indonesia yang ikut dalam ICYS kali ini di antaranya Dita Nurtjahya (SMAN 1 Sungai Liat, Bangka Belitung), Dwiky Rendra Graha Subekti (SMA Theresia 1 Semarang), Florencia Vanya Vaniara (SMA Santa Laurensia, Serpong), M Kautsar (SMAN 6 Yogyakarta), Andreas Widi Purnomo (SMA Santa Laurensia Serpong), dan Miftah Yama Fauzan (SMAN 1 Sidoarjo). Selain itu, Fauqia Tambunan (SMA Mutiara Bunda Bandung), Rizal Panji Islami (SMAN 3 Bandung), Ilham Naharudinsyah (SMA Lab School Kebayoran), Sonny Lazuardi N (SMAN 5 Bandung), Aria Dhanang Dewangga (SMAN 5 Bandung), dan Oki Novendra (SMAN 1 Bogor).
Pada ICYS di Polandia tahun lalu, tim Indonesia berhasil meraih gelar juara umum. Presiden ICYS Zsuzsanna Rajkovits bahkan mengatakan, baru kali ini penyelenggaraan ICYS dilaksanakan di luar Eropa.
Indonesia terpilih sebagai negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan ICYS, yang awalnya digagas Eotvos Loran University Budapest, Hongaria dan Belarusia State University Minks, Belarus. Pada penyelenggaraan kali ini, pesertanya berasal dari 13 negara, yakni Belarus, Brasil, Kroasia, Jerman, Georgia, Hongaria, Indonesia, Belanda, Polandia, Romania, Rusia, Turki, dan Ukraina. Adapun enam negara lainnya mengikuti sebagai pengamat, yakni Iran, Inggris, Thailand, Nigeria, Laos, dan Kamboja.
Pelajar yang ikut dalam ICYS akan mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan dewan juri dalam bahasa Inggris selama 15-30 menit. Peserta yang mewakili tiap negara itu terpilih melalui seleksi ketat di negaranya dalam lomba penelitian berskala nasional. Penelitian itu nanti disajikan dalam ajang ICYS.
Indonesia sendiri mengirimkan 12 pelajar SMA. Mereka dipilih dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), kompetisi penelitian remaja pengganti Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR).
Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Suyanto di Sanur, Bali, Selasa (13/4/2010), mengatakan, kesempatan ini dipakai untuk unjuk gigi kepada dunia internasional tentang kemampuan pelajar Indonesia bersaing dalam bidang penelitian.
Indonesia ikut ICYS sejak tahun 2005 dan prestasi pelajar Indonesia terus meningkat. Pelajar Indonesia yang ikut dalam ICYS kali ini di antaranya Dita Nurtjahya (SMAN 1 Sungai Liat, Bangka Belitung), Dwiky Rendra Graha Subekti (SMA Theresia 1 Semarang), Florencia Vanya Vaniara (SMA Santa Laurensia, Serpong), M Kautsar (SMAN 6 Yogyakarta), Andreas Widi Purnomo (SMA Santa Laurensia Serpong), dan Miftah Yama Fauzan (SMAN 1 Sidoarjo). Selain itu, Fauqia Tambunan (SMA Mutiara Bunda Bandung), Rizal Panji Islami (SMAN 3 Bandung), Ilham Naharudinsyah (SMA Lab School Kebayoran), Sonny Lazuardi N (SMAN 5 Bandung), Aria Dhanang Dewangga (SMAN 5 Bandung), dan Oki Novendra (SMAN 1 Bogor).
sumber : kompas.com